Apakah Anda pernah mendengar istilah asuransi dibayar dimuka? Proses pembayaran dimuka memang terdapat dalam dunia asuransi. Model premi asuransi yang dibayar dimuka ini biasanya hanya untuk beberapa jenis asuransi, seperti digunakan dalam metode pembayaran asuransi jiwa.
Istilah asuransi perlu Anda ketahui. Mengingat istilah ini sangat penting untuk memberikan tanda pada Anda atas pengeluaran biaya ataupun dana asuransi yang telah digunakan atau belum digunakan selama periode tertentu.
Nah, artikel ini akan memberikan ulasan mengenai hal tersebut. Termasuk juga dalam melakukan pencatatan terhadap pengeluaran asuransi yang dibayar dimuka. Apa metode pencatatan yang digunakan dalam transaksi ini dan seperti apa contoh penyusunan jurnal asuransi dibayar dimuka.
Apa Itu Asuransi Dibayar Dimuka?
Pengertian asuransi dibayar dimuka adalah pembayaran premi asuransi yang dibayarkan oleh sebuah perusahaan maupun individu kepada perusahaan asuransi. Pembayarannya bisa dilakukan secara sekaligus atau sebagian. Meskipun, belum masuk pada tanggal jatuh tempo pembayaran.
Pada umumnya, cara perhitungan premi asuransi yang dibayar dimuka memang lebih sering digunakan pada perhitungan akuntansi dalam penyusunan laporan neraca keuangan suatu perusahaan. Hal ini karena pembayaran premi asuransi termasuk ke dalam biaya pengeluaran perusahaan. Sehingga, penting untuk dibuat keseimbangan neraca guna mengidentifikasi keuntungan dan kerugian, meski belum dipakai sepenuhnya.
Selain itu, perhitungan premi asuransi yang dibayar dimuka juga bisa digunakan pada perhitungan individu atau perorangan. Terlebih jika individu tersebut juga melakukan perencanaan keuangan. Nantinya, metode pembayaran dimuka bisa dimasukkan ke dalam laporan neraca keuangan pribadi.
Asuransi Dibayar Dimuka Termasuk Aset?
Ya, asuransi dibayar dimuka disebut juga sebagai aset. Kenapa? Karena segala sesuatu yang lebih dahulu dibayar merupakan sebuah bentuk pembayaran yang sebagian ataupun seluruhnya sudah digunakan. Pengeluaran yang belum terpakai, belum jatuh tempo, bahkan yang baru akan digunakan di masa depan termasuk ke dalam kategori aset perusahaan.
Misalnya, perusahaan QWERTY membayar premi asuransi alat produksi sebesar Rp 25.000.000 pada sebuah perusahaan asuransi untuk periode setahun. Pembayaran dilakukan pada April 2022. Namun, pada Desember 2022, perusahaan QWERTY mengklaim asuransi atas alat produksi tersebut karena rusak.
Ketika klaim dari perusahaan QWERTY diterima, maka perusahaan asuransi akan mengganti biaya kerusakan yang terjadi pada alat produksi tersebut. Sehingga, perusahaan QWERTY tidak perlu lagi mengeluarkan biaya untuk memperbaiki kerusakan pada alat produksi.
Bisa dikatakan bahwa dalam hal ini dengan asuransi dibayar dimuka oleh perusahaan QWERTY termasuk ke dalam dana darurat. Sebaliknya, apabila perusahaan QWERTY membayar premi asuransi setelah jatuh tempo, sementara ada kerusakan selama periode tersebut, maka status pembayarannya menjadi debit. Ketika premi digunakan, perusahaan QWERTY harus memperbarui kembali neraca keuangannya.
Fungsi & Alasan Membuat Jurnal Penyesuaian Asuransi Dibayar Dimuka
Untuk mencatat transaksi premi asuransi yang dibayar dimuka dibutuhkan jurnal penyesuaian. Layaknya saat Anda mendapat pendapatan yang masih harus dibayar, biaya yang masih harus dibayar, serta pendapatan yang belum diakui.
Sebab, dalam jurnal penyesuaian ini nantinya memiliki fungsi untuk mengecek, mengoreksi, dan menyesuaikan perkiraan sekaligus saldo dari aktiva, utang, modal, pendapatan, dan biaya yang sebenarnya. Yang mana, di dalamnya masih ada bentuk pengakumulasian sekaligus transaksi yang ditunda sementara (ditangguhkan).
Secara detail, inilah alasan kenapa asuransi yang dibayar dimuka perlu dibuat jurnal penyesuaian:
- Transaksi sudah dilakukan, namun informasi mengenai hal tersebut belum tercatat dalam perkiraan.
- Transaksi sudah dicatat dalam perkiraan, namun penyesuaian saldo perkiraan masih harus dilakukan agar dapat disajikan dalam jumlah yang benar.
Metode Pendekatan Pencatatan Asuransi Dibayar Dimuka
Nah, untuk membuat jurnal penyesuaian asuransi dibayar dimuka sendiri ada dua metode yang bisa digunakan, yaitu metode pendekatan neraca dan metode pendekatan laba rugi. Yang mana, hasilnya nanti bisa jadi harta atau beban.
1. Pendekatan Neraca
Asuransi dibayar dimuka pendekatan neraca merupakan metode yang bisa disebut juga dengan pendekatan harta. Kenapa demikian? Karena rekening ini telah ditetapkan sebagai aset yang pada umumnya jurnal penyesuaiannya menggunakan metode pendekatan ini.
2. Pendekatan Laba Rugi
Pencatatan lainnya juga bisa menggunakan pendekatan laba rugi. Kenapa? Karena pengeluaran ini bisa masuk kategori sebagai beban dan asuransi yang manfaatnya sudah terpakai.
Contoh Pencatatan Asuransi Dibayar Dimuka
Untuk lebih jelasnya mengenai jurnal asuransi yang dibayar dimuka dengan dua metode di atas, Anda bisa melihat contoh jurnal penyesuaian asuransi dibayar dimuka berikut ini. Lengkap dengan contoh kasus asuransi dibayar dimuka.
“Perusahaan QWERTY membayar asuransi dibayar dimuka sebesar Rp 24.000.000 untuk periode 7 April 2022 sampai 7 April 2023 (satu periode berjalan)”.
Nah, pencatatan asuransinya pada akhir periode Desember 2022 premi yang dibayarkan adalah:
Rp 24.000.000 : 12 x 8 (total bulan dari Mei sampai Desember 2022) = Rp 16.000.000.
Pencatatan Menggunakan Pendekatan Neraca
Jurnal tanggal 7 April 2022
Keterangan | Debet | Kredit |
---|---|---|
Asuransi dibayar dimuka | Rp 24.000.000 | – |
Kas | – | Rp 24.000.000 |
Pencatatan ayat jurnal penyesuaian 7 Desember 2022
Keterangan | Debet | Kredit |
---|---|---|
Biaya Asuransi | Rp 16.000.000 | – |
Asuransi dibayar dimuka | – | Rp 16.000.000 |
Pencatatan Menggunakan pendekatan laba rugi:
Apabila menggunakan pendekatan laba rugi pada jurnal penyesuaian di akhir periode, maka beban asuransi dibayar dimuka adalah sebagai berikut:
Rp 24.000.000 : 12 x 4 (total bulan dari Januari 2023 sampai April 2023) = Rp 8.000.000
Jurnal tanggal 7 April 2022
Keterangan | Debet | Kredit |
---|---|---|
Biaya asuransi | Rp 24.000.000 | – |
Kas | – | Rp 24.000.000 |
Pencatatan jurnal penyesuaian pada akhir periode
Keterangan | Debet | Kredit |
---|---|---|
Asuransi dibayar dimuka | Rp 8.000.000 | – |
Biaya asuransi | – | Rp 8.000.000 |
Dari situ terlihat bahwa pencatatan pada persamaan dasar akuntansi saldo normal asuransi dibayar dimuka adalah jika rekening bertambah, maka saldo normalnya adalah debit. Namun, jika berkurang, maka saldo normalnya adalah kredit.
Tak Perlu Ragu Membayar Asuransi
Seperti membuat perencanaan keuangan, jika Anda ingin mendapatkan perlindungan finansial terbaik, maka Anda tidak perlu rugi membayar asuransi. Dengan adanya asuransi, itu akan melatih Anda untuk merencanakan masa depan yang lebih baik dan memiliki solusi saat ada risiko finansial yang terjadi.
Pun jika dibayar dimuka atau sebelum dan saat jatuh tempo, juga tidak terlalu bermasalah. Setidaknya, asuransi tersebut bisa memberikan pertanggungan biaya dari banyaknya risiko yang mungkin saja terjadi. Manfaatnya juga tidak hanya dirasakan oleh pemegang polis, tapi juga ahli waris.
Itulah beberapa informasi penting yang harus Anda ketahui mengenai asuransi dibayar dimuka. Semoga informasi yang ada dalam artikel ini bermanfaat bagi Anda.