Maraknya kasus sengketa dan konflik pertanahan yang terjadi di tengah masyarakat membuat kita harus berhati-hati sebelum membeli properti, termasuk tanah. Karena itu, sebelum melakukan transaksi sebaiknya harus membuat surat jual beli tanah.
Sehingga setiap transaksi yang akan dilakukan telah terjamin legalitasnya. Kemudian, pastikan kita tahu betul status tanah serta identitas tanah secara lengkap berdasarkan data yang ada pada surat jual beli tanah tersebut.
Dalam artikel ini, akan dijelaskan tentang jual beli tanah, beserta contoh surat jual beli tanah yang bisa dijadikan referensi saat akan melakukan transaksi jual beli tanah. Simak selengkapnya!
Pengertian Surat Jual Beli Tanah
Surat jual beli tanah merupakan dokumen kesepakatan antara penjual dan pembeli yang di dalamnya terdapat kewajiban dan hak masing-masing pihak (penjual dan pembeli) dalam proses transaksi jual beli tanah.
Dokumen tersebut dinilai berkekuatan hukum dan masing-masing pihak akan mendapatkan keuntungan yang sama besarnya. Sehingga, surat jual beli tanah dapat dijadikan sebagai bukti transaksi yang sah.
Surat jual beli tanah juga dapat diperuntukkan guna berbagai macam bentuk keperluan lain yang mengharuskan kita menunjukkan bahwa adanya transaksi jual beli tanah di lokasi tersebut.
Fungsi Surat Perjanjian Jual Beli Tanah
Contoh surat jual beli tanah yang dibuat sebelum melakukan transaksi memiliki sejumlah fungsi, diantaranya sebagai berikut:
1. Memberikan jaminan keamanan secara hukum
Setiap keterangan dalam surat perjanjian jual beli tanah dapat melindungi baik pembeli maupun penjual dari peluang penipuan atau hal-hal lain yang berpotensi merugikan salah satu atau kedua belah pihak.
2. Memberikan kepercayaan bagi pihak-pihak yang terlibat
Penjual tanah akan percaya bahwa pembeli tanah miliknya akan membayar sesuai dengan kesepakatan harga tanah tersebut, begitu juga sebaliknya. Pembeli tanah juga percaya bahwa tanah yang dijual sesuai dengan yang dijanjikan.
3. Dinilai lebih profesional
Surat perjanjian jual beli tanah yang tertulis akan meminimalisasi risiko buruk yang bisa saja terjadi dan membuat semua pihak yang terlibat lebih bertanggung jawab menjalankan kewajibannya.
4. Menjaga citra dan integritas suatu bisnis
Mengingat nilai transaksinya yang besar, antara penjual dan pembeli tanah akan dianggap berintegritas dan kredibel oleh pihak ketiga, misalnya seperti bank maupun lembaga keuangan lainnya.
Cara Menerbitkan Surat Jual Beli Tanah
Akta Jual Beli (AJB) atau surat jual beli tanah merupakan proses yang harus dilakukan di hadapan notaris atau Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) agar memiliki kekuatan hukum. Untuk itu, baik pembeli maupun penjual tanah harus memenuhi persyaratan dan dokumen yang diperlukan.
Biaya dan Persyaratan Surat Jual Beli Tanah
Sebagai persyaratan yang mengikat, beberapa dokumen atau berkas yang harus disiapkan oleh penjual dan pembeli tanah yang dilansir dari berbagai sumber, adalah:
Sebagai penjual tanah
- Sertifikat atau legalitas tanah asli
- Izin mendirikan bangunan (IMB) jika ada
- e-KTP dan surat persetujuan suami/istri untuk yang sudah menikah
- Bukti pembayaran PBB 10 tahun terakhir
- Kartu Keluarga (KK)
- NPWP
- BPJS
- Surat pernyataan tanah tidak dalam sengketa yang di verifikasi oleh petugas desa atau kelurahan setempat
Sebagai pembeli tanah
- e-KTP
- Kartu Keluarga
- NPWP
- BPJS
Perkiraan Biaya Menerbitkan Surat Jual Beli Tanah
Dalam transaksi jual beli tanah, diperlukan peran notaris untuk melakukan segala pencatatan perjanjian antara pembeli dan penjual tanah. Dilansir dari rumah.com, sejumlah biaya yang harus dibayarkan kepada notaris dalam pengurusan transaksi jual beli tanah pada tahun 2022, yakni:
- Biaya cek sertifikat: Rp 100.000,-
- Biaya SK 59: Rp 1.000.000,-
- Biaya validasi pajak: Rp 200.000,-
- Biaya pembuatan Akta Jual Beli (AJB): Rp 2.400.000,-
- Biaya Balik Nama (BBN): Rp 750.000,-
- Biaya Surat Kuasa Membebankan Hak Tanggungan: Rp 250.000,-
- Biaya Akta Pemberian Hak Tanggungan: Rp 1.200.000,-
Sehingga, jika dijumlahkan total yang harus dibayarkan kepada notaris sekitar Rp 5.900.000,-. Namun, ada juga notaris yang mematok harga di bawah atau di atas harga tersebut.
Ada juga notaris yang membebankan biaya jasanya berdasar persentase dari nilai transaksi, biasanya sekitar 0,5% – 1%. Disarankan, sebelum menggunakan jasa notaris, sebaiknya carilah referensi atau informasi mengenai kredibilitas notaris tersebut terlebih dahulu.
Perlu diingat, harga tersebut bukanlah harga pasti. Masing-masing daerah atau provinsi memiliki peraturan dan kebijakan yang berbeda sesuai dengan aturan yang diberlakukan oleh pemerintah daerah setempat.
Hal Penting yang Wajib Ada Dalam Surat Jual Beli Tanah
Hal-hal yang dimuat dalam contoh surat jual beli tanah biasanya mencakup detail objek tanah yang diperjual belikan, informasi identitas penjual dan pembeli tanah, hingga pasal-pasal yang mengikat terkait hak dan kewajiban dari penjual dan pembeli tanah.
Berikut ini beberapa hal penting yang harus ada dalam contoh surat jual beli tanah:
1. Informasi surat lengkap
Pada halaman pertama, harus menginformasikan tentang identitas lengkap antara penjual dan pembeli atau disebut pihak pertama dan pihak kedua, secara lengkap dan benar.
Kemudian juga terdapat batas-batas sekitar tanah yang ditransaksikan hingga ilustrasi peta denah yang dilampirkan pada halaman lain.
2. Skema pembayaran uang muka hingga pelunasan
Selain harga jual, uang muka dan cara pembayaran juga harus tertera dengan jelas dalam Akta Jual Beli (AJB), termasuk tanggal jatuh tempo pembayarannya. Sehingga menjadi jelas agar tidak terjadi perubahan dan menimbulkan kesalahpahaman di kemudian hari.
3. Jaminan dan saksi
Dalam contoh surat jual beli tanah, ditunjuk sekurang-kurangnya dua saksi dewasa dan dapat dipercaya oleh pihak-pihak yang bersangkutan, serta mampu membenarkan status tanah yang akan diperjual belikan tersebut.
4. Pernyataan pembebanan biaya lain-lain diluar harga jual
Penting untuk dijelaskan pada surat jual beli tanah mengenai siapa yang berkewajiban untuk membayar biaya-biaya selain harga jual. Seperti biaya pajak, biaya balik nama, biaya jasa notaris, hingga biaya iuran lahan jika ada.
5. Pasal-pasal yang mengikat
Ada beberapa pasal yang mengikat status secara hukum dalam surat jual beli tanah, seperti status kepemilikan tanah, hingga masa berlaku perjanjian pembayaran pembelian tanah. Pasal-pasal tersebut tentunya dibuat sesuai dengan kesepakatan kedua belah pihak.
Untuk lebih jelasnya, dibawah ini akan disertakan contoh surat jual beli tanah yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan transaksi jual beli Anda.
Contoh Surat Jual Beli Tanah
Sebelum memutuskan untuk membeli, sebaiknya kita mengetahui bagaimana bentuk dan format surat atau akta jual beli tanah. Berikut ini adalah contoh surat jual beli tanah yang bisa dijadikan referensi dalam bertransaksi:
Contoh surat jual beli tanah sederhana
Selain contoh surat jual beli tanah di atas, terdapat pula contoh surat jual beli tanah dengan format lebih sederhana, berikut contohnya.
| SURAT PERJANJIAN JUAL BELI TANAH |
|---|
| Yang bertanda tangan di bawah ini masing-masing kedua belah pihak: Nama : …………………………………………………………………………. Tempat, Tanggal lahir : ………………………………………………………………………….. Alamat : …………………………………………………………………………. …………………………………………………………………………. Sebagai penjual, selanjutnya disebut dengan PIHAK PERTAMA. Nama : …………………………………………………………………………. Tempat, Tanggal lahir : ………………………………………………………………………….. Alamat : …………………………………………………………………………. …………………………………………………………………………. Selanjutnya disebut dengan PIHAK KEDUA atau pembeli. Dengan ini Saya sebagai PIHAK PERTAMA pada tanggal …… Bulan …………………………… Tahun ……… telah menjual tanah seluas ……… m2 kepada PIHAK KEDUA dengan alamat ………………………………….. ………………………………………………………………………………………………………………………………………………………. Tanah tersebut telah mutlak dijual oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA yang disetujui oleh saksi-saksi dari PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA dengan Harga Rp ……………………………….. (…………………………………………………………………………………………………………………………………………………….). Selanjutnya PIHAK PERTAMA telah mengadakan Ijab Kabul atau jual beli tersebut dengan PIHAK KEDUA, maka tanah tersebut sudah mutlak dan sah menjadi milik PIHAK KEDUA juga segala resiko yang menyangkut Pajak atau tanah tersebut dan Biaya Pembuatan AKTA JUAL BELI ke PPAT menjadi tanggungan PIHAK KEDUA. Apabila dikemudian hari ternyata ada pihak yang menggugat tanah tersebut, maka pihak yang berwenang agar menolaknya karena tanah tersebut telah mutlak dijual oleh PIHAK PERTAMA. Demikian Surat Jual Beli ini dibuat dengan sebenar-benarnya, dalam keadaan sehat jasmani maupun rohani serta tidak ada paksaan dari pihak manapun. Saksi-saksi 1. ………………………. (…………………………….) 2. ………………………. (…………………………….) (Kota, dan tanggal pembuatan) Pihak Pertama (Tanda tangan dan nama terang) Pihak Kedua (Tanda tangan dan nama terang) |
Contoh Surat Jual beli Tanah pdf
Sebagai tambahan referensi untuk Anda, berikut ini adalah contoh surat jual beli tanah yang dapat Anda download, sehingga nantinya Anda dapat mengedit sesuai dengan kebutuhan perjanjian jual beli tanah Anda.
Contoh surat jual beli tanah di atas dapat dibuat bersama agen properti dan pemilik tanah. Yang terpenting dalam transaksi jual beli tanah yakni, jangan asal tanda tangan surat jual beli tanah.
Pahami setiap jenis aktivitas ataupun transaksi yang terjadi, perhatikan setiap detail surat perjanjian jual beli tanah tersebut dengan seksama agar tidak menimbulkan masalah dikemudian hari.
Libatkan Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT), sehingga mereka dapat melakukan pengecekan yang terkait dengan legalitas dan status tanah ke kantor pertanahan setempat.
Apabila tanah yang akan diperjual belikan tidak atau belum terdaftar, maka PPAT yang akan membantu mengurus legalitasnya sampai pada proses balik nama. Sekian, semoga bermanfaat dan memperlancar transaksi jual beli tanah Anda.
Demikian, ulasan tentang contoh surat jual beli tanah dan hal-hal lainnya yang terkait dengan jual beli tanah. Semoga bermanfaat untuk Anda yang akan melakukan proses jual beli tanah.
